#BUMN UNTUK INDONESIA

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai bagian dari komponen bangsa yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia pada khususnya dan berpengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan masyarakat Indonesia pada umumnya, wajib berperan serta bersama-sama dengan Pemerintah dan masyarakat dalam upaya mengakselerasi penanggulangan pandemik COVID-19, terutama dalam hal mengimplementasikan dan mendorong budaya menjaga kesehatan pada masyarakat

img
#BUMNuntukIndonesia
">

#BUMN UNTUK INDONESIA

PT Perkebunan Nusantara VI atau dikenal sebagai PTPN VI , merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) anak perusahaan dari Holding Perkebunan yang bergerak di bidang pengelolaan, pengolahan dan pemasaran hasil komoditi perkebunan. Komoditi perkebunan yang diusahakan adalah kelapa sawit, teh, kopi. Saat ini PT Perkebunan Nusantara VI telah memiliki Brand Teh Kayu Aro dan Royal Aro

img
#BUMNuntukIndonesia
">

#BUMN UNTUK INDONESIA

PT Perkebunan Nusantara VI atau dikenal sebagai PTPN VI , merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) anak perusahaan dari Holding Perkebunan yang bergerak di bidang pengelolaan, pengolahan dan pemasaran hasil komoditi perkebunan. Komoditi perkebunan yang diusahakan adalah kelapa sawit, teh, kopi. Saat ini PT Perkebunan Nusantara VI telah memiliki Brand Teh Kayu Aro dan Royal Aro

img
#BUMNuntukIndonesia
ABOUT US

PT Perkebunan Nusantara IV Regional 4

Bagian dari PT Perkebunan Nusantara IV, yang merupakan anak perusahaan dari Holding Perkebunan Nusantara, PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan ini berfokus pada bidang agroindustri dengan komoditas utama seperti teh, kopi, dan kelapa sawit

PTPN IV Regional 4 berkedudukan di Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi. Sebelumnya, perusahaan ini dikenal sebagai PT Perkebunan Nusantara VI. Perubahan nama dan penggabungan perusahaan ini merupakan hasil dari integrasi PTPN III, PTPN IV, PTPN V, dan PTPN XIII ke dalam PTPN IV. Proses penggabungan ini disahkan melalui akta notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.KN Nomor 09 tanggal 1 Desember 2023 dan tercatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan HAM RI dengan Surat Nomor AHU AH.01.09-0191443 pada tanggal yang sama. Perubahan data perseroan tersebut diperbarui kembali pada akta notaris yang sama, Nomor 21 tanggal 22 Desember 2023, yang telah tercatat dalam surat Kementerian Hukum dan HAM RI Nomor AHU.AH.01.09-0000702 tanggal 2 Januari 2024. Dengan demikian, PTPN IV Regional 4 resmi beroperasi dan sah bertindak sebagai entitas di bawah nama tersebut

img
All Product
Special Royal Aro
Ruang Hijau
Penginapan ARO
Our Business

Bisnis Kami

01
Minyak Sawit

Minyak sawit adalah minyak nabati yang berasal dari ekstrak dari daging buah berondolan buah sawit. PTPN VI dalam pengolahan TBS di PKS-nya ingin menghasilkan kualitas CPO terbaik dengan ALB 3,5; Kadar Air 0,15; dan Kadar Kotoran 0,020. Produksi Minyak Sawit PTPN VI pada Tahun 2019 sebanyak 122.217.883 kg (122.217 Ton)..

02
Inti Sawit

Inti sawit merupakan produk sampingan dari minyak sawit, yang berasal dari biji atau bungkil dari buah sawit yang mengandung minyak. PTPN VI telah menjual Inti Sawit dengan standar ALB < 1%; Kadar Air max. 6%; dan Kadar Kotoran Max. 7%. Produksi Inti Sawit PTPN VI pada Tahun 2019 sebanyak 18.433.078 kg (18.433 Ton).

03
T e h

PTPN VI memiliki 2 (dua) Unit Pabrik Teh masing-masing di Unit Usaha Kayu Aro (Jambi) kapasitas 90 Ton Daun Basah per hari dan Unit Usaha Danau Kembar (Sumatera Barat) kapasitas 35 Ton Daun Basah per Hari. Produksi Daun Teh Basah pada Tahun 2019 sebanyak 24.806.740 kg (24.806 Ton). PTPN VI terus-menerus melakukan perbaikan pada proses pengolahan untuk mendapatkan the special berkualitas tinggi yang konsisten dan berkelanjutan. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan meningkatkan penerimaan mutu pucuk menjadi 60%. Untuk mencapai tingkat efisiensi yang maksimum dalam pengolahan teh, PTPN VI secara berkelanjutan berupaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas.

04
K o p i

Sejak Tahun 2014, Direksi memutuskan untuk mengkonversi 500 Ha Tanaman Teh menjadi Tanaman Kopi Arabica. Hal ini disebabkan pertimbangan tingginya permintaan terhadap Kopi Arabica yang sangat cocok di budidayakan di areal Unit Usaha Kayu Aro serta komoditi teh yang terus tertekan dalam persaingan dengan Teh dari Kenya dan Vietnam. Pada Tahun 2019, produksi kopi basah PTPN VI sebanyak 88.954 kg.

img
img
img
img